Biografi Tokoh, Datiga– Diujung barat Seribu Bukit, perbatasan antara Gayo Lues dan Aceh Barat Daya, Terangun. Tepatnya, pada 28 Februari 1963, salah satu tokoh terkemuka Gayo Lues dilahirkan, Ibnu Hasyim.
Di Daerah Kecamatan penghasil minyak nilam terbaik ini, masa kecil Ibnu Hasyim dihabiskan, ia mengenyam pendidikan pertamanya di Sekolah Dasar, SD Terangun sampai tamat. Setelah tamat, ia masuk ke Sekolah Menengah Pertama SMP Blangkejeren.
Usai menjalani pendidikan menengah pertama, Ibnu Hasyim memulai ekspedisi perantauannya ke Aceh Tenggara, ia masuk Sekolah Menengah Atas, di Sekolah SPG Kuta Cane. Setelah menyelesaikan pendidikan di SPG Kute Cane, ia melanjutkan pendidikan D3 di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dalam perjalanannya dalam dunia Pendidikan, Ibnu Hasyim yang juga tercatat sebagai mahasiswa alumni S1 UMA Medan memulai karir di dunia Pemerintahan dari titik paling rendah.
Ia pertama kali bekerja sebagai staf biasa di Kantor Camat tempat ia dilahirkan, Terangun pada tahun 1986. Di kantor ini, ia mengabdikan diri sebagai staf lebih dari dua tahun lamanya.
Dari berbagai sumber yang ditemukan, ia mulai menjajaki kantor Pemerintahan tingkat Kabupaten untuk pertama kalinya pada tahun 1988, ia ditempatkan dan ditugaskan sebagai Staf Bagian Keuangan di kantor Setdakab Aceh Tenggara.
Setelah satu tahun menjalankan tugas sebagai staf, ia diangkat menjadi Kasubbag PSPD Setdakab Agara pada tahun 1989–1991. Setelah itu, ia kembali dilantik menjadi Kasubbag Pembukuan Setdakab Agara (1991–1994).
Selama empat tahun, ia menjalankan tugas menjadi Kasubbag Pembukuan di Setdakab, ia kembali dipindah tugaskan dibagian Kasubbag Anggaran di kantor yang sama Setdakab Agara (1994–2001).
Di sini, setelah delapan tahun dipercayakan bertugas di bagian pembukuan, Ibnu Hasyim akhirnya dipercayakan mengemban jabatan lebih tinggi, ia dilantik menjadi Kepala Bagian Keuangan Setdakab Agara pada tahun 2001-2006.
Jabatan Kabag Keuangan ini adalah akhir perjalanan pengabdiannya bertugas dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Aceh Tenggara. Setelah itu, almuni S2 STM IMMI Jakarta ini mulai menapak karier di dunia perpolitikan Kabupaten Gayo Lues.
Tepat pada tahun 2007, Ibnu Hasyim unjuk gigi dalam pertarungan Pilkada pertama Kabupaten Gayo Lues, ia mencalonkan diri sebagai Calon Bupati dengan menggandeng almarhum Firdaus Karim salah satu tokoh kharismatik yang lahir di Kampung Kute Lintang sebagai Wakilnya.
Dalam pertarungan politik ini, ia berhasil keluar sebagai pemenang, dan dilantik sebagai Bupati Gayo Lues priode 2007-2012 oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf pada masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah menyelesaikan periode pertama kepemimpinannya, ia kembali ikut bertarung untuk kedua kalinya. Dalam Pilkada kedua ini, stabilitas politik Gayo Lues pada masa itu, tercatat sebagai Pilkada paling menegangkan, pada masa pencalonan ini, ia menggandeng tokoh asal Rikit Gaib, Adam.
Dalam ueforia yang kian memanas, ia kembali dinyatakan keluar sebagai pemenang yang sah. Dengan situasi yang tak menentu yang penuh gejolak, akhirnya ia mampu merendam segala kegaduhan, dengan melakukan pendekatan diplomasi dengan berbagai pihak.
Tepat pada 25 September 2012 ia kembali dilantik sebagai Bupati Gayo Lues untuk kedua kalinya oleh Gubernur Zaini Abdullah dengan masa jabatan 2012-2017.
Jalan pikiran Ibnu Hasyim terhadap pembangunan Gayo Lues, terlihat lebih banyak memikirkan pembangunan infrastruktur persis seperti yang dilakukan di Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.
Pembangunan infrastruktur dijalan perkebunan sebagai bentuk dedikasi dan dukungan kepada para petani yang masa itu kewalahan mengangkut hasil pertaniannya akibat jalan yang dilalui sangat curam.
Selain itu, dibidang seni Budaya, khusus Tari Saman juga tercatat dua kali dibukukan sebagai tari Saman terbanyak di dunia pada masa kepemimpinannya.
Masih banyak lagi kontribusi terhadap pembangunan, pendidikan, seni budaya dan lain sebagainya yang telah ia torehkan selama menjadi Bupati Gayo Lues, namun banyak belum dicatat dalam tulisan ini.
Saat ini Ibnu Hasyim juga tercatat sebagai Wakil Ketua DPRK Gayo Lues periode 2019-2024. Perjalanan Ibnu Hasyim sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda berhenti, ia terlihat masih bersemangat menjalankan pengabdiannya.
(Abdi Whienargayo)