Portal Datiga, Gayo Lues-Dian Karta Caleg Partai Nasdem, nomor urut 4 yang akan ikut mewarnai Daerah Pemilihan 1 (Dapil I) meliputi Blangkejeren, Blangpegayon dan Putri Betung menyampaikan statement politiknya dalam menghadapi Pileg 2024.
Dalam press releasenya, Kamis (25/05/2023), Pengusaha Muda Asal Kute Lintang ini menjelaskannya, pilihannya untuk maju sebagai salah satu konstentan politik di Kabupaten Gayo Lues bukan sekadar ingin menang.
Tapi, dalam proses kampanye, dirinya akan berupaya memberikan pencerahan politik kepada masyarakat, baik itu terkait pencerahan seperti apa sebenarnya fungsi, tugas, wewenang dan hak DPRK, maupun bagaimana seharusnya para pemilih bersikap agar mendapatkan keadilan dan rasa kebebasan dalam menentukan pilihannya.
“Kita tidak ingin gara-gara kehadiran kita, para pemilih malah terpecah belah, saling bermusuhan dan saling mengucilkan hanya karena beda pilihan, maka tugas saya sebagai salah satu kandidat jelas, membuka ruang persahabatan meskipun berbeda dalam pilihan,”, Ujarnya.
Alumni Universitas Tadulako Negeri Sulteng Fakultas Ekonomi Pembangunan 2008 menegaskan, dirinya akan tetap memegang teguh prinsip kebebasan, menghargai dan menghormati hak para pemilih.
Ia berpendapat, sebagai Caleg ia bertanggungjawab atas kebebasan para pemilih, menyingkirkan belenggu kebencian hanya karena perbedaan, dan membuka ruang lebar atas adanya kritik dan ide dari para pemilih.
“Dalam beberapa pertemuan, saya secara terbuka mengatakan tidak ada istilah nyanya (Gak enakan) dalam politik, pilih siapa pun yang menurut kalian pantas sebagai wakil rakyat selanjutnya, dan hormati siapapun yang berbeda dengan kita,” terangnya.
Ia menerangkan, selama ini dia sendiri merasa lelah menghadapi setiap pesta demokrasi, di mana para pemilih selalu dihantui rasa takut hanya karena berbeda pilihan.
“Saya merasa sebagai kandidat bertanggungjawab memberikan kenyamanan kepada para pemilih untuk menentukan pilihan tanpa adanya rasa takut, ini kan pesta demokrasi, di mana-mana yang namanya pesta harus disambut dengan suka cita, bukan rasa takut,” tegasnya.
Ia mengatakan, ia tetap dalam pendiriannya dalam memberikan kenyamanan dan kebebasan kepada para pemilih apapun resikonya.
“Kita tetap mengedepankan moralitas daripada angka-angka, saya juga ingin menang, dan terpilih, tapi untuk apa jika kemenangan yang didapatkan hanya melahirkan perpecahan? Kita tetap dalam koridor kalah atau menang bisa melahirkan nilai-nilai yang mendidik kepada para pemilih dan nilai-nilai persatuan meskipun berbeda pilihan,” Ungkapnya.
Dian mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak suaranya kepada siapapun yang menurut mereka pantas, dan menjadikan pesta demokrasi ini sebagai media evaluasi baik kepada legislatif maupun eksekutif dengan penuh suka cita dan kebebasan.
“Enti ntap beda pilihen dewe Ama urum Anak, dewe Aman urum Inen, dewe urum tetangga diri, ingat bukan perbedaan yang membuat kita terpecah dan bermusuhan, tapi hilangnya rasa menghargai dan menghormati dalam menyikapi perbedaan itulah yang membuat rasa persatuan itu hilang, jadilah pemilih yang cerdas yang mengedepankan rasa hormat dan menghargai satu sama lain,”, Cetusnya.
(Abdi Whienargayo)