Diduga Ketahanan Pangan Dijadikan Ajang Bisnis Oleh Sekelompok Aparatur Desa Wonosobo Kecamatan Wih Pesam
portaldatiga.com – Bener Meriah-Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama dari adanya program Dana Desa, salah satu program yang unggulkan oleh kementerian desa untuk tahun 2022, 2023 dan 2024 diprioritaskan kan untuk ketahanan pangan.
Program ketahanan pangan bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang cukup, stabil, dan berkelanjutan terhadap pangan yang berkualitas baik yang melibatkan upaya untuk meningkatkan produksi pangan, distribusi yang adil, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, serta memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana alam yang dapat memengaruhi produksi pangan
Pada dasar nya untuk kesuksesan pencapaian Program ketahanan Pangan ini adalah penyaluran bantuan yang dibutuhkan masyarakat melalui musyawarah dan terealisasikan dengan baik kepada masyarakat.
Berbeda hal nya dengan yang di perbuat oleh pemerintahan desa wonosobo kecamatan wih pesamĀ program ketahanan pangan berupa beras di tahun 2022 dengan pagu anggaran Rp. 110.606.760,-
Dan tahun 2023 juga untuk pengadaan beras sebesar Rp. 106.869.200,-.
Sembako ini bukan nya di bagikan cuma-cuma kepada masyarakat akan tetapi jika masyarakat ingin mendapatkan beras tersebut di wajibkan untuk membayar.
“Kami tidak pernah tau dimana beras itu berada, dan jika harus membayar dengan harga yang relatif sama dengan kios yang ada diluar kami tidak mau” kata ibu (R) salah satu warga desa Wonosobo.
Menurut keterangan dari kepala dusun renggali (Efendi) penyaluran beras ini di pihak ketiga kan, dan beliau sendiri pernah menjadi TPK untuk penyaluran beras tahun 2022, beras ini tidak di berikan gratis melainkan harus di beli oleh masyarakat, dan TPK mendapat kan keuntungan kurang lebih Rp.5000/karung.
Dari beberapa narasumber yang portal datiga datangi menerangkan bahwa mereka tidak setuju dengan teknis program ketahanan pangan di desa nya itu sendiri.
Sempat pihak media bertanya kepada kepala desa yang akrab di sapa Lek Manto dan menerangkan ketahanan pangan beras tahun 2023 hingga saat ini masih banyak berada di satu tempat. (Agus/Denny)


Tinggalkan Balasan