Portal Datiga -Suhaidi, S,.Pd, M.Si calon Bupati Gayo Lues yang mewakili kalangan muda merupakan salah satu Tokoh Birokrat Kabupaten Gayo Lues yang saat ini menjabat sebagai Kalak BPBD.
Tokoh kelahiran Kutepanjang 09 April 1977 ini, diusung menjadi Bakal Calon Bupati Gayo Lues berpasangan dengan H. Maliki yang juga merupakan seorang birokrat senior Gayo Lues yang saat ini berstatus sebagai anggota DPRK Gayo Lues terpilih dari Partai Nasdem.
Adik Kandung Tokoh Politik Aceh Irmawan ini, meniti karir di dunia Apartur Sipil Negara sebagai staff di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda Gayo Lues) pada tahun 2005 silam di masa kepemimpinan Muhammad Alikasim.
Di Bappeda ini, mantan Alumni S2 Institut Pertanian Bogor (IPB) ini banyak belajar terkait teknis rencana pembangunan Daerah. Setelah tiga tahun sebagai staf, tepatnya pada tahun 2008, dirinya dipercaya menjabat sebagai Kasubbid Analisi Dampak Lingkungan.
Dari proses awal masuk sebagai ASN di bagian Badan Perencanaan Daerah, menjadi modal besar bagi Alumni S1 Universitas Syiah Kuala ini melihat lebih luas seluk-beluk pembangunan Kabupaten Gayo Lues.
Selama sembilan tahun menjabat sebagai Kasubbid Analisi Dampak Lingkungan, tepatnya pada tahun 2017, mantan sekretaris organisasi KNPI ini dipercaya, dan diangkat menjadi Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya Manusia di Bappeda.
Dalam prosesnya selama belasan tahun di Bappeda, dan dinilai telah memiliki pengalaman lebih dalam hal organisasi kepemerintahan, dan telah menduduki sejumlah bidang, tepatnya pada tahun 2018, Ketua Organisasi Pemuda Pancasila ini dipindahkan tugaskan dan dipercaya menjabat sebagai Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dalam jabatannya sebagai Kalak BPBD, pada tahun 2019, Suhaidi mendapatkan penghargaan sebagai Satgas Covid 19 dari Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, ia turun aktif memimpin penanganan virus 19 bersama instansi Pemerintah lainnya.
Selama lima tahun menjabat sebagai Kalak BPBD (2018-2024), mantan sekretaris BEM Unsyiah ini mau tak mau harus bersentuhan langsung dengan masyarakat yang terdampak bencana alam yang membuatnya semakin paham keluh kesah masyarakat.
Hadir Menjawab Tantangan Masyarakat
Bagi banyak orang, meninggalkan zona nyaman sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Lebih-lebih zona tersebut lebih menjanjikan ketimbang memasuki zona baru yang penuh dengan ketidakpastian.
Namun, bagi sebagian orang keputusan meninggalkan zona yang lebih menjanjikan adalah keseharusan demi mewujudkan harapan hajat hidup orang banyak. Tapi hanya sedikit orang bisa melakukan.
Suhaidi, awalnya berada dilema, antara melanjutkan karir di dunia birokrasi yang penuh dengan kepastian dan fasilitas, atau menjawab tantangan masyarakat Gayo Lues yang sejak lama menginginkan hadirnya dari kalangan muda untuk maju sebagai kandidat Calon Bupati.
Setelah melihat atensi di lapangan, dan dorongan para tokoh, akhirnya Ia memantapkan diri untuk maju sebagai calon Bupati Gayo Lues, meskipun secara aturan dirinya harus merelakan jabatan di birokrasi tempatnya berproses di dunia Kepemimpinan.
Meskipun terasa berat, tapi hidup untuk sendiri bukanlah kehidupan, sebenar-benar hidup bermanfaat bagi orang banyak, menyisihkan kepentingan pribadi untuk kepentingan masyarakat lebih mulia, dan bermartabat.
Berjuang untuk Rakyat
Jika hanya memikirkan perut sendiri, cukup melanjutkan jabatan sebagai Kalak BPBD Kabupaten Gayo Lues. Meskipun posisi ini bisa melayani masyarakat, namun mengambil kebijakan strategis sesuai dengan idealisme sulit dilakukan, dan cakupannya pun hanya terbatas.
Dalam jabatannya sebagai Kalak BPBD di mana mengharuskan turun dan berurusan langsung dengan masyarakat, Suhaidi sering mendengarkan keluh kesah masyarakat terkait ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Namun, Ia hanya bisa mendengar, dan tidak mampu berbuat banyak, karena memang perannya bukanlah sebagai pengambil keputusan.
Dengan mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Gayo Lues dan didampingi birokrat ulung, Suhaidi yakin bisa mengatasi segala persoalan yang ada di Gayo Lues, baik persoalan-persoalan urgensi lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Awg
