Takengon-portaldatiga.com-Pendidikan politik bagi pemilih pemula dan kalangan ibu rumah tangga akan meminimalkan praktik politik uang (money politics) dalam pemilihan umum (pemilu) atau pemilihan kepala daerah (pilkada).
Karena itu, tugas KIP dan PANWASLU melakukan pendidikan untuk mempertajam daya kritis pemilih pemula. Dengan demikian, optimisme bangsa untuk menghindarkan pemilih yang menjatuhkan pilihannya karena pertimbangan uang atau materi, bisa terlaksana.
Demikian disampaikan Gilang Ken Tawar Koordinator Aliansi Masyaralat Gayo (AMG) kepada Media di Aceh Tengah, Rabu (28/8).
Gilang Ken Tawar mengatakan, pemilih pemula belum memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan ke mana mereka harus memilih. Sehingga, terkadang apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Karena itu, pemilih pemula sangat rawan untuk digarap dan didekati dengan pendekatanateri. Ketidaktahuan dalam soal politik praktis, terlebih dengan pilihan-pilihan dalam pemilu atau pilkada, membuat pemilih pemula sering tidak berpikir rasional dan lebih memikirkan kepentingan jangka pendek.
“Saya melihat pemilih pemula ini merupakan potensi suara yang cukup besar. Jumlah mereka mencapai 35 persen. Sementara golput (golongan putih) mencapai 15 persen. Karena itu, untuk mengurangi jumlah golput dan merekrut pemilih pemula, KIP dan PANWASLU wajib melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat terkait money politics,” tegasnya.
Gilang juga membagi pemilih di Aceh Tengah dengan tiga kategori, “Kategori pertama adalah pemilih yang rasional yakni pemilih yang benar-benar memilih pemimpin berdasarkan penilaian dan analisis mendalam.
Kedua, pemilih kritis emosional, yakni pemilih yang masih idealis dan tidak kenal kompromi.
Ketiga, pemilih pemula, yakni pemilih yang baru pertama kali memilih karena usia mereka baru memasuki usia pemilih”, terangnya
“Fenomena politik ini sangat berbahaya bagi masa depan politik aceh tengah, pombodohan seperti ini harus segera di hentikan, mengingat Aceh tengah sedang dalam situasi darurat politik”, tutupnya. (agus)