TAKENGON-Portaldatiga.com-
Jembatan Penghubung Kampung Pedemun dan Kampung Kenawat ambruk selama lima tahun terakhir, jembatan ambruk di sinyalir di akibat oleh kegiatan Normallisasi sungai yang di laksanakan oleh BPBD Aceh Tengah sekitar tahun 2019,di tambah lagi di tambah jurah hujan yang cukup tinggi saat itu.
Helmika Seorang Nara sumber menyebutkan bahwa jembatan tersebut adalah salah satu jembatan pungsional untuk kegiatan pertanian selain juga jembatan penghubung antara Desa Kenawat dan dusun angkip desa Pedemun.
” Betul Jembatan tersebut telah terputus selama 5 tahun terakhir
Sekitar tahun 2019, Saat itu ada kegiatan Normallisasi di sepanjang sungai kenawat tidak berselang lama dari selesainya kegiatan itu pas di saat musim hujan, irigasi dan jembatan rusak parah, tapi irigasi sudah di bangun sekitar tahun 2022 sementara jembatan sampai dengan saat ini belum juga di bangun.
” kami sudah pernah mengajukan proposal kepada pemerintah Daerah untuk pembangunan jembatan sekitar 2 tahun terakhir,akan tetapi mungkin belum ada anggaran yang bisa di alokasikan untuk pembangunan jembatan ini, pungkasnya ”
Helmika juga menyampaikan harapannya ” semoga pemerintah daerah bisa secepatnya membangun kembali jembatan tersebut, karena jembatan ini sangat penting di samping jembatan ini menjadi jembatan penghubung antara dua desa jembatan ini juga menjadi jalan produktif bagi petani yang melakukan kegiatan pertanian di seberang sungai, sementara ini kami sudah membangun jembatan darurat, pungkasnya ”
Di temui salah seorang warga yang melintas dan memberi pendapatnya tentang jembatan darurat yang mereka lalui selama ini, W 55 tahun yang juga Masyarakat Kenawat menjelaskan.
” kami sebenarnya agak takut waktu melewati jembatan kayu ini,apalagi pada musim hujan,jangankan membawa kereta berjalan kakipun terkadang kita mau terpeleset, dan bapak2 pejabat tolong di bangun lagi jembatan kami, tutupnya ”
( YS )
