Takengon:Portaldatiga.com
Menanggapi tuduhan yang menyebutkan ketidakmampuan Sabella Abu Bakar dalam memimpin Aceh Tengah, Edy Kurniawan, Sekjen Partai Gerindra yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah pada periode sebelumnya, memberikan klarifikasi terkait kepemimpinan Sabella selama pandemi Covid-19.
Edy Kurniawan menilai bahwa tuduhan tersebut tidak adil, mengingat kondisi luar biasa yang dihadapi oleh Sabella sebagai Bupati Aceh Tengah saat pandemi melanda Indonesia. “Pada masa itu, banyak anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan daerah harus dikembalikan ke pusat untuk penanganan Covid-19. Itu adalah keputusan yang diambil untuk kepentingan masyarakat luas,” ujar Edy, ia menilai bahwa banyak pihak yang tidak memahami kompleksitas situasi pada saat itu.
Edi juga menegaskan bahwa meski dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya, Sabella tetap berupaya sebaik mungkin untuk membangun Aceh Tengah. Berbagai program prioritas tetap dilanjutkan dengan sumber daya yang ada, Perjuangan Sabella Abu Bakar untuk mewujudkan Aceh Tengah sebagai tuan rumah cabang pacu kuda dan triathlon pada PON Aceh Sumut XXI tahun 2024 itu cukup menjelaskan upayanya dalam memajukan Pariwisata Daerah, Sementara itu Sektor pariwisata, yang selama pandemi menjadi tulang punggung ekonomi, kini menyumbang lebih dari 34% pada PDRB (Produk Domistik Regional Bruto), hal ini menunjukkan ada keberhasilan dari keseriusan Sabella dalam memanfaatkan potensi daerah dengan menggali SDA Aceh Tengah.
meskipun banyak proyek yang harus dialihkan atau tertunda. Menurut Edy, Sabella telah memimpin dengan penuh dedikasi, menjaga stabilitas daerah, dan memprioritaskan kesejahteraan masyarakat di tengah krisis yang melanda.
“Sabella tetap berkomitmen untuk membangun Aceh Tengah dengan segala keterbatasannya. Tidak mudah memimpin di masa krisis seperti itu, tetapi beliau menunjukkan kemampuan dan kepemimpinan yang luar biasa dalam menjaga daerah ini,” tambah Edy.
Pada Pilkada 2024, Sabella Abu Bakar kembali mencalonkan diri untuk memimpin Aceh Tengah. Pencalonan ini mendapat sambutan positif dari berbagai elemen masyarakat, yang melihatnya sebagai sosok yang berpengalaman dan mampu menghadapi tantangan besar. “Dukungan yang datang dari berbagai lapisan masyarakat membuktikan bahwa Sabella masih dipercaya untuk membawa Aceh Tengah maju,” kata Edy.
Namun, Edy juga mencatat bahwa dalam perjalanan politik Sabella, beberapa rekan yang pernah mendapatkan bantuan dan dukungan dari Sabella kini justru menjadi bagian dari rival politiknya di Pilkada 2024. “Ini adalah bagian dari dinamika politik. Tentu kami sangat menghargai pilihan masing-masing, meskipun ada beberapa orang yang dulunya dibantu, kini justru berbalik menjadi lawan politik,” ujar Edy dengan nada tegas.
Edy Kurniawan menegaskan bahwa meskipun tantangan politik semakin berat, Sabella tetap memiliki rekam jejak yang jelas dalam membangun Aceh Tengah, terutama di saat-saat sulit seperti pandemi. “Sabella adalah pemimpin yang terbukti mampu bertahan dalam situasi sulit, dan itulah alasan mengapa banyak masyarakat yang kembali mendukungnya di Pilkada 2024,” tutup Edi.
YE