Gayo Lues – Anggota DPR RI Komisi V Fraksi PKB, H. Irmawan, menegaskan komitmennya untuk mengawal pembangunan dua proyek monumental di Kabupaten Gayo Lues, yakni Museum Tari Saman dan Masjid Raya Assalihin. Kedua proyek ini dinilai sebagai simbol kebanggaan dan kemajuan masyarakat Gayo Lues di bidang kebudayaan dan keagamaan.

Pembangunan kedua ikon tersebut akan didukung oleh jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya. Proyek ini menjadi bagian dari program penguatan infrastruktur sosial budaya di wilayah tertinggal, dengan tujuan tidak hanya memperindah wajah kota, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kearifan lokal Gayo.

“Museum Tari Saman akan menjadi pusat pelestarian budaya sekaligus ruang edukasi bagi generasi muda tentang sejarah dan filosofi Gayo. Sementara Masjid Raya Assalihin akan menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan Islam, dan sosial masyarakat,” ujar H. Irmawan.

Museum Tari Saman akan dibangun sebagai sarana dokumentasi dan pertunjukan seni, memperkuat posisi Gayo Lues sebagai daerah asal Tari Saman yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Sedangkan Masjid Raya Assalihin dirancang menjadi masjid terbesar di Gayo Lues, sekaligus destinasi wisata religi baru yang mencerminkan nilai-nilai Islam dan budaya Gayo.

Selain dua ikon utama tersebut, H. Irmawan juga mengawal sejumlah proyek lain yang didukung oleh berbagai Direktorat Jenderal di bawah Kementerian PUPR, antara lain:

Ditjen Sumber Daya Air (SDA) pembangunan dan perkuatan tebing Sungai Agusen untuk mengatasi ancaman abrasi dan longsor.

Ditjen Perhubungan Udara (Kementerian Perhubungan) pengembangan dan peningkatan fasilitas Bandara Pati Ambang Gayo Lues guna memperluas akses transportasi udara ke daerah pedalaman.

Ditjen Perumahan (BP3KP) program bantuan stimulan perumahan swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Ditjen Prasarana Strategis pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gayo Lues untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

Dukungan Cipta Karya juga mencakup pembangunan PHTC MI Safinatussalamah, pusat kegiatan pendidikan dan keterampilan bagi anak-anak dan remaja.

“Kita ingin pembangunan di Gayo Lues tidak hanya berorientasi fisik seperti jalan atau jembatan, tapi juga menyentuh kebutuhan dasar masyarakat serta sisi budaya dan spiritualnya. Dari situlah jati diri daerah akan tumbuh kuat,” kata H. Irmawan.

Politisi asal Dapil Aceh II itu memastikan bahwa seluruh proyek yang diperjuangkannya merupakan hasil dari aspirasi masyarakat yang disampaikan selama masa reses. Ia berjanji akan mengawal proses hingga tahap pelaksanaan dalam tahun anggaran 2026.

“Insya Allah, Museum Tari Saman dan Masjid Raya Assalihin akan menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat Gayo Lues, sekaligus bukti nyata kehadiran pemerintah pusat melalui perjuangan aspirasi di DPR RI,” pungkasnya.

(Abdi whienargayo)